RULES OF MY BLOG

1.DILARANG menjiplak karya yang saya buat.
2.DILARANG mengunakan kata-kata yang tidak sopan dalam
memberi komentar dan sebagainya.

Selasa, 28 September 2010

FIZH episode 4

Fizh : “            Hagh..?! (terkejut). “
Giran : “          Hemm, sudah lama aku tidak berjumpa dengan orang yang mampu memanjat pohon ini.. (bicara dalam hati). Apa benar dia lah orangnya..? Aku akan beri dia beberapa tes.. (bicara dalam hati). Mau apa kau..?
 Fizh : “           Ma.. Maaf.. Aku tidak bermaksud jahat, aku hanya ingin beristirahat dan mengobati wanita ini. Izinkan aku singgah di tempat mu, hingga wanita ini kembali pulih. “
Giran : “          Aku tidak percaya..! (sinar yang menyelimuti Giran menebal dan meluas). “
Fizh : “            Sungguh..?! (memastikan). Aku tidak berniat buruk..?! ”
Giran : “          Hemm.. (sinarnya membentuk menyerupai akar-akar pohon besar siap menyerang). Rasakan ini..! (sinarnya yang menyerupai akar – akar pohon menyerang Fizh). “
DDUUUAAAARRRRR….!!       DDUUUAAAARRRRR….!!
DDUUUAAAARRRRR….!!           BOoooOOMsshh…!!
Giran menyerang Fizh dengan sinar yang menyerupai akar – akar pohon besar. Namun, Fizh mampu menghindar dari serangan Giran sambil menggendong Silla. Tanpa sadar sinar yang menyelimuti Fizh membentuk menyerupai awan, sinar itu pun mengeluarkan listrik yang menyambar – nyambar siap untuk menyerang. Giran menghentikan serangan, karena baginya Fizh sudah lulus tes.
Giran : “          Cukup..! (teriak). Serangan ku tadi hanya untuk menguji kekuatan mu.. (sinar dari tubuh Giran menyusut). “
Fizh : “            Emm.. apa maksud mu dengan menguji kekuatan ku..? “
Giran : “          Nanti aku jelaskan.. (merubah sikap berdiri). Sekarang kau bawa masuk wanita itu, biar aku bantu untuk mengobatinya.. “
Fizh : “            Baiklah.. (sinar dari tubuh Fizh menyusut).
 Aku percaya pada mu.. (mendekati rumah). “
Giran masuk ke dalam rumah, dan Fizh mengikutinya. Meski rumah kayu tersebut tampak tidak terawat dari luar, namun keadaan di dalam rumah kayu tersebut sangatlah sedap di pandang dengan menonjolkan kesan alami. Setelah Silla dibaringkan ke tempat tidur yang terbuat dari akar pohon besar. Beberapa saat kemudian, Giran menghampiri Silla untuk mengobatinya. Saat mengobati, Giran memperhatikan gambar yang terdapat pada sekujur kaki Silla. Giran pun tidak menyangka, karena dia tahu bahwa gambar tersebut adalah kunci untuk membuka segel kekuatan dahsyat yang dicari – cari oleh para penjahat demi menghancurkan dunia.

                         Bersambung 

FIZH episode 3

Fizh : “            siapa disanaaa..?! (teriak). Heiiii..! mau apa kau..?! (menggendong Silla). “
Lamsh : “       kukuku..kuku..(tertawa misterius). Berikan dia pada ku, jika kau masih ingin hidup. (sinar hitam menyelimuti tubuhnya). “
Fizh : “            Sinar apa yang keluar dari tubuhnya..(bicara dalam hati). Mengapa kau menginginkannya..?!
Lamsh : “       Dasar bodoh.. Memilih mati kau rupanya (sinar hitam berkumpul ditangannya), terima iniiiii..!! (mengulurkan kedua tangan kearah Fizh). “
Lamsh melancarkan serangan kearaah Fizh dengan  2 bola bersinar. Namun, Fish merubah posisi denagn kuda – kuda bertahan untuk menahan serangan Lamsh. Asap tebal pun menyelimuti sekeliling mereka.
                   BLLAAAARRR..!!
 BOoooOOMsshh…!!
Fizh : “            Haaargh..(teriak sambil memejamkan mata dengan kuda – kuda bertahan). “
Lamsh : “       Hagh..?! Dia mampu menahan serangan ku..?! (bicara dalam hati). Sepertinya dia tidak boleh diremehkan, aku akan melakukan serangan dekat..(bicara dalam hati). Kukuku..kuku..(tertawa misterius). Beruntung sekali kau mampu menahan serangan ku, kali ini aku tidak segan – segan untuk menyerang mu..”
Fizh : “            Mustahil, aku mampu menahan serangannya, padahal serangannya mampu menumbangkan wanita ini..?! (bicara dalam hati). Hagh (heran), tubuh ku di selimuti sinar , apa ini..?! (bicara dalam hati).
 Lamsh : “      Rasakan iniiiiiiii..!! (teriak). “
Lamsh menghampiri Fizh dengan kecepatan tinggi, hingga sulit untuk melihatnya dengan jelas. Fizh berusaha mengimbangi kecepatan Lamsh untuk menangkis seluruh serangan dekat yang dilancarkan oleh Lamsh kepadanya. Namun, tanpa disengaja Fizh melakukan pukulan kearah wajah  Lamsh. Serangan yang dilakukan Fizh tidak sempat ditahan oleh Lamsh, pelindung kepala Lamsh yang terbuat dari baja pun hancur. Lamsh mengambil tindakan untuk melangkah mundur beberapa meter dari Fizh. Disaat Lamsh lengah, Fizh segera menggendong Silla dan membawanya lari dengan cepat ke tempat yang tidak terjangkau oleh Lamsh. Usaha Fizh berhasil, Lamsh pun kehilangan jejak dan dia pergi melapor pada rekan - rekannya. Setelah berlari selama 3 jam, Fizh menemukan tempat untuk istirahat. Sebuah rumah kayu yang tidak terawat di atas pohon besar, Fizh berusaha memanjat pohon tersebut dengan menggendong Silla. Saat Fizh sampai pada batang pohon yang paling dekat dengan pintu masuk rumah, seorang kakek – kakek yang tubuhnya diselimuti sinar berdiri dengan kuda – kuda siap menyerang dari depan pintu masuk.

Bersambung
Makin sering anda berkomentar, orang akan makin mengenal anda. Berikan komentar atau saran yang membangun.

jika anda menyukai karya saya, silahkan dukung blog ini